Jumat, 08 Oktober 2010

APA YANG KITA MAKAN?


- Judul Buku: Dangerous Junk Food
- Penulis: Reni Wulan Sari dkk
- Penerbit: O2
- Cetakan: 2008
- Tebal: Viii + 163 Halaman

Jika secara harfiah junk food diartikan sebagai makanan sampah atau rongsokan, maka jika manusia menyantapnya, manusia itu sendiri adalah sampah atau bisa menjadi rongsokan. Ini adalah logika dari pepatah we are what we eat atau kita adalah apa yang kita makan.   
Namun begitu, makanan apa saja yang tergolong dalam junk food terkadang tak diketahui. Atau justru orang cenderung memasukkan segala jenis makanan cepat saji (fast food) macam kentang goreng (french fries), burger, ayam goreng tepung, atau piza ke dalam kategori junk food.
Padahal, kategori junk food itu sendiri bisa lebih luas dari makanan cepat saji yang dijual di waralaba asing. Prinsipnya, segala sesuatu yang berlebihan atau tidak diperlukan tubuh adalah sampah bagi tubuh.
Tak hanya itu, zat-zat lain yang berbahaya bagi tubuh, seperti kandungan gula yang tinggi pada minuman bersoda, zat pewarna makanan, sodium, bahan pengawet, hingga formalin yang terkandung dalam tahu dan mi basah, perlahan menggerogoti tubuh manusia.
Menurut data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2005, penyebab utama kematian di rumah sakit adalah stroke. Dari dua jenis stroke iskemik dan hemorragik-yang terbesar diderita penduduk Indonesia adalah stroke iskemik, sebesar 83 persen dari sekitar 500.000 penduduk yang diperkirakan terkena stroke. Stroke jenis ini diakibatkan aliran darah ke otak terhenti karena asterosklerosis, yaitu penumpukan kolesterol pada pembuluh darah.   
Karena itu, diperlukan kejelian dalam memilah apa saja yang masuk ke dalam tubuh. Fakta lain yang dikemukakan dalam buku ini, antara lain ibu hamil yang mengonsumsi junk food berpotensi melahirkan anak yang rakus, hiperaktif, hingga terkena penyakit jantung bawaan.

(Kompas, 21 Mei 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar